The 2-Minute Rule for langit33
The 2-Minute Rule for langit33
Blog Article
Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang terpadu, lalu dipisahkan di antara keduanya oleh udara ini.
Your browser isn’t supported any more. Update it to find the most effective YouTube working experience and our hottest options. Find out more
Yakni kalian tidak akan dapat melarikan diri dari perintah Allah dan takdirNya, bahkan Dia meliputi kalian dan kalian tidak akan mampu melepaskan diri dari hukum-Nya, tidak pula membatalkan hukum-Nya terhadap kalian, ke mana pun kalian pergi selalu diliput.
Allah, dari kuasa dan kekuasaan-Nya, silakan kalian coba lakukan itu dan selamatkan diri kalian. Kamu sekalian takkan sanggup untuk menerobos dan melarikan diri dari putusan dan kekuasaan-Nya kecuali dengan kekuatan dan kekuasaan. Sementara kalian tiada sedikitpun memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melakukannya.”
Arab-Latin: Qāla yā ādamu ambi`hum bi`asmā`ihim, fa lammā amba`ahum bi`asmā`ihim qāla a lam aqul lakum innī a'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍi wa a'lamu mā tubdụna wa mā kuntum taktumụn
Akan tetapi orang-orang musyrik itu tetap berpaling dan tidak mau mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di langit seperti matahari dan bulan.
Semua perkara ini bila direnungi oleh seseorang yang cerdas dan memandangnya dengan cermat, niscaya dia akan yakin dengan seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan apa pun bahwasanya Allah –lah yang mengaturnya berdasarkan ketentuan-ketentuan waktu pada tempo yang sudah dicanangkan sampai batas akhir yang pasti.
Firman Allah: (Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung) yaitu gunung-gunung yang dipancangkan di bumi untuk meneguhkan dan memperkokohnya, agar tidak guncang bersama manusia. yaitu agar bumi tidak berguncang dan bergerak sehingga manusia tidak bisa tenang di permukaannya, karena bumi itu tenggelam di dalam air kecuali hanya seperempat bagiannya saja yang tampak di atas untuk mendapatkan udara dan sinar matahari, agar penduduknya bisa melihat langit dan segala sesuatu yang ada padanya berupa tanda-tanda yang luar biasa, hikmah-hikmah dan dalil-dalil atas kekuasaanNya.
Dan Aku pun mengetahui apa yang kamu perlihatkan secara nyata dan apa yang kamu sembunyikan di dalam hati.”
Artinya: Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Yaitu gunung-gunung yang dipancangkan di bumi agar bumi stabil dan tetap, supaya tidak guncang bersama manusia. Yakni agar bumi tidak bergoyang dan terjadi gempa yang akan membuat manusia hidup tidak tenang di permukaannya. Bumi itu tenggelam di dalam air kecuali hanya seperempatnya saja yang menonjol di atas permukaan air untuk mendapat udara dan sinar matahari, agar penduduknya dapat melihat langit dan segala sesuatu yang ada padanya berupa tanda-tanda yang memukaukan dan hikmah-hikmah serta dalil-dalil yang menunjukkan akan kekuasaanNya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
32. Dan Kami jadikan langit di atas bumi itu seperti atap untuk melindunginya dari kejadian buruk dengan kekuasaanNya. Dan mereka itu menolak tanda-tanda dan dalil-dalil langit yang menunjukkan kepada keesaan, kekuasaan dan kebijaksanaan Allah seperti matahari, bulan dan lain-lain. Mereka tidak mau merenunginya dan memikirkan tentang penciptaannya
Your browser isn’t supported any longer. Update it to find the very best YouTube practical experience and our langit33 pragmatic newest characteristics. Find out more
Ibnu Abud Dunia telah menuturkan sebuah kisah di dalam kitabnya yang berjudul At-Tafakkur wal I'tibar, bahwa sejumlah ahli ibadah Bani Israil melakukan tana brata selama tiga puluh tahun. Seseorang dari mereka bila melakukan ibadah selama tiga puluh tahun, pasti ia dinaungi oleh awan. Tetapi ada seseorang dari mereka yang sudah menjalani ibadahnya selama tiga puluh tahun, namun masih juga tidak ada awan yang menaunginya, tidak seperti yang terjadi pada teman-temannya. Lalu lelaki itu mengadu kepada ibunya tentang apa yang dialaminya.
Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa langit dan bumi merupakan sesuatu yang bersatu, lalu dipisahkan antara keduanya dengan udara.